Sabtu, November 24, 2012

:: Antara Tandus dan Aman ::

Views

Dalam larian pena yang bertarung sampai ke garisan penamat, Tetap Basmallah diucap pemula muqadimah.
Allah..Allah..
Dengan Nama-NYA yang terindah, mencipta insaf untuk melakar dengan Asma-NYA. Agar Hati berhati-hati dalam menebarkan benih untuk ummah, Agar yang tertulis dan terlukis mampu memberi bonus ke  syurga kelak. 
Allahumma ameen.

----------------------------------------------------------------------

Hari yang aku tulis,
Bagai kaku untuk menata rias taman ini. Namun desakan hati meminta melukis kanvas kerdil ini. Untuk sajian yang tidak akan putus tentang makna hidup BerTUHANkan ILAHI Rabbi.

Setiap hari yang dilalui, 
Ukiran senyuman adalah sekeping harap yang mengangkasa,
Mengekspresikan rindu pada bait- bait doa,
Semoga Allah berkenan curahkan rahmatNYA,
Menyelinap tenteram di hati-hati kita,
Menyenandungkan simfoni tulus cinta buatNYA.

Garapan demi garapan,
Perjalanan harian diteruskan. 
Hari yang mendatang,
Persis semburat timur melipat harapan di antara embun-embun di pucuk daun.
Cahaya mengudarakan Cinta,
Burung-burung menyanyikan lagu rindu,
Dan ketika beribu-ribu jiwa meniupkan syukur dalam tekunan sujud,
Masih Terselit doa,
"Ya Rabb, Jadikan Kami Manusia yang saling mencinta dan berkasih sayang kernaMU, manusia yang menyebarkan salam keamanan bukan peperangan .."

Ya, bukankah hidup untuk berganding tangan di jalan kebaikan dan membuat ALLAH tersenyum . Kami mahu ENGKAU tersenyum Ya Rabb~ 

Berpayung di bawah langit Ilahi,
Berlantaikan bumi yang merimbun rumpun-rumpun permaidani,
Kita ini hanya pinjaman disini
Kelak akan kembali,
Pulang kepada yang mencipta Diri. 

Ohh,
Itu disini.
Malaysia yang masih Gagah kibarkan bendera tinggi melangit.
Tapi masih lesu dengan penyakit,
Penyakit hati yang kian membarah merobek!

----------------------------------------------------------------

Sayup-sayup sunyi, Hanya kedengaran desah desir kipas yang berpusing laju. Bertemankan cahaya dari senjata pena, alam maya diterobos mencari khabar dari bumi yang jauh dari benua.
Bumi sahara, bumi para anibiya' suatu ketika. 
Hati dan mata yang melihat, makin lama makin terasa mendesah. 
Palestin.
Huru hara masih lagi mencemar tanah tandus itu.
Angkara yahudi israel yang mengganas
Habis di ratah seisi jasad yang tidak berdosa
Di geleng-geleng kepala.
Bila pengakhir derita buat mereka?

Dan di sini,saban hari.. 
Matahari membalikkan diri,
Bersembunyi dalam kelambu , 
Yang berganti pula dengan awan yang sarat dengan mutiara-mutiara putih.
Hmm..
Mendung mulai datang berlabuh,
Langit biru bertukar gelita,
hujan menanti masa mencurah ke bumi.
Namun, walau guruh berdentum, kilat sambar menyambar,
kita tetap masih aman di dalam kediaman,
Tapi mereka?

Tika sibuk melayar mimpi
Realitinya, ada saudara yang terpaksa membatalkan hasrat untuk tidur nyenyak
Mata membutang,
Lapar bergendang
Haus membungkam
sajian Bom sahaja yang bergelimpangan
Tinggal mengucap syahadah
Jasad sedia berjuang
Mengena busana perang
senjata diapit buat persediaan
Niat mereka cuma satu
Kebebasan dari cengkaman zionis kejam
Kembalikan bendera palestin ke tempat asal!


Mata di pejam,
Bagai ada panggung pada layar,
Gambaran Gaza di serang, 
Orang tua, wanita, anak-anak kecil, jiwa pemuda..
lari-lari membawa bendera palestin
Berjuang untuk mencari kebebasan
Darah di sana sini, 
Luka cedera lantas terbunuh apatah lagi.

Allah..Allah..Allah..
Sarat sangka berbelit berwarna,
Setiap rasa menyerbu tidak mengenal masa

Aku terkedip kembali,
Yang dipandang siling yang kosong,
Bukan angkasa yang berbekal gemintang.

Gaza..gaza, 
Tembakan doa dari kita pengharapan mereka
Masih lagi kita terlena dibuai mimpi yang indah
Mereka syahid untuk agama, tapi dalam diam kita menghancurkan agama.
Allahuakbar,
Laknat Israel , laknatlah kalian!
Hancurlah musuh islam.
kencangkan lagi berdoa, biar sekelip mata israel hilang di mata dunia.
Suatu hari nanti pasti, Allah memusnahkan yahudi israel ini.
Janji Allah itu pasti.

--------------------------------------------------

Berembun dalam hati.. Di kuakkan jendela ku yang usang, menatap langit yang cemerlang
Ada bima suria di celah awan
Ku tahu kasih Allah akan lindungi mereka
Setiap yang syahid memperjuangkan agama,
Allah angkat terus ke syurga
Dihadiahkan bidadari yang cantik jelita
Di anugerahkan wildan yang tampan menawan

Sendu..
Apa amalku untuk menolong mereka yang tertindas setiap masa.
Kebajikan apa yang ku lontarkan untuk mereka?
Sehabuk tiada, yang hanya ku mampu doa yang berganda-ganda..
Ku doa untuk kalian  palestin ..
Tetap ku doakan..

Bangsa Israel,rejim zionis laknatullah !
Dalam firman pernah mengata,
Mereka diiktiraf sebagai bangsa yang ingkar. Hakikatnya gencatan senjata yang baru terjadi, akhirnya turut juga dimungkiri. 
Saat kanak-kanak kecil baru mula hendak berlari riang, 
perjanjian keamanan di musnahkan. 
Dasar israel jahanam, Bumi pun tidak akan menerima kalian .
Seluruh umat islam akan mendoakan kemusnahan kalian.
Doa yang meribut, bantuan yang tidak berhenti.. bakal diterbangkan untuk rakyat palestin.


Sudah, 
Tinggalkan masalah kecil yang membuatmu mengalah
Pandanglah permasalahan yang lebih besar
tentang saudaramu yang dirabak zalim oleh zionis laknatullah
Mengapa perlu berteleku dengan cinta yang tidak berpenghujung
Mengapa perlu jadi hamba pada dunia
Mengapa perlu perjudikan jasad pada nafsu semata
Walhalnya saudara kita memerlukan doa dan bantuan dari kita 
Jangan berasa aman wahai teman
kerna kita belum tentu penamatnya di akhirat sana
entah di izin masuk syurga atau tidak
Sedangkan bumi tandus di sana, para syahid dan syahidah automatik anugerahnya Jannah.

Perlukah bertuhankan Dunia?
Kerna itulah kita binasa.
Mencagarkan jiwa raga bukan pada pencipta,
lantas menyesal mengigit jari tidak berguna. 

Sedarlah sebelum terlambat..
Tancapkan pada Yang Hak dan pada syariat-NYA
Ayuh berdoa untuk  keamanan
Melabuh Hajat pada TUHAN
Hantarkan tentera bantuan
Buat saudara kita yang memerlukan pertolongan

Ya Allah, Kirimkanlah lagi burung ababilmu 
Biarkan burungmu membawa kerikil panas
Jadikanlah Gaza sebagai kuburan bagi yahudi itu
Lemparkanlah batu kerikil seperti lemparan bom mereka
Tembakkanlah hingga menembus dada mereka yang penuh keangkuhan

Ya Allah, 
Jutaan tangan menadah di tiap-tiap sudut di muka bumi
Doa dipanjat dengan hati tergetar
Kemenangan menyelinap di dalam luka saudara-saudara di sana
Tertanam di setiap doa yang dipanjatkan

Allahuakbar..Allahuakbar..Allahuakbar
Moga tandus kembali aman
Kembali subur dengan kemenangan .


Nota SKH:
Allah says in the Quran,

 “And your lord said pray to me, I will respond to your invocations.” (90:60).

Don’t ever underestimate du’a. What is the value of du’a?
~That you are transferring a situation from your power and ability to the power and ability of ALLAH. You are moving obstacles from Yourself to the One who has no obstacles.~
 
Keep the ummah in your prayers


-Atin Jieha -
Pemilik SKH 
24112012








☂Asal Allah redho,Tinta Ini Pasti Bernada.Ya, Teruskan Tersenyum!☂

0 ulasan:

 
COPYRIGHT@Segala Yang Tercatat Di Atas Semua Hak milik Atin Jieha Pemilik SKH