Selasa, Februari 11, 2014

:: Masih Basah ::

Views
Masih Basah.
Pelupuk-pelupuk rindu.

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yg lebih baik dari apa yg telah mereka kerjakan" 
[16:96]
Hari ini hari hujan.
Walau hari cerah terang benderang,
Namun..
Ada tetes-tetes berbaur rindu pada pipi yang bungkam.
Sosok jasad itu dirindu.
Lantas..
Al Fatihah digumam, pelerai amukan rindu.

" Abang..! "
Senyum beserta tangis.
" Abang ..! rindu.. ~"
Bayangan wajahnya menerpa. Dipujuknya hati , mencari 'tenang' yang hilang seketika.
" Atin Tahu tak, abang pernah kata..banyak-banyak adik, atin adik yang paling dia sayang. "

Allah.
-----------
Membelek potret-potret lama. Seakan gambar itu berbicara.Setiap potret punya cerita.
Duka,Suka,
Tangis,Tawa.
Melihat dengan kaca mata hati, pasti kita mampu mengetahuinya.
Tidak semestinya yang tersenyum itu gembira, dan yang memaparkan bibir segaris itu berduka.
Tapi..
ada satu wajah, memendam sakit derita.
Namun senyumnya kembang bugar sentiasa.
Menatapnya bercucuran mutiara jernih di pelupuk mata.
Menatapnya lagi membuatkan fikir dan ingatan menerawang pada kenangan-kenangan lama.

Kenangan sewaktu kita berbagi rasa, berkongsi dan bercerita. Membesar terpisah dan akhirnya kembali bersama. Semua itu tidak mampu dilupuskan dari sudut hati .
Masakan tidak, sedari kecil.. telah banyak cabaran bersama yang telah kita tempuh. Membuat antara kita semua bersatu hati mengorak langkah demi langkah hingga dewasa.

Aku tahu,
Tidak mudah menjadi seperti dirinya. Kadang mulut tertawa dalam suka,
mata menangis dalam duka. Betapa waktu telah membuatkannya kuat.
Persis helang, Kuat mengepak sayap di birunya Langit,

Abang,
Sering-sering sahaja kepadamu tanganku menadah. Dihadapannya dilepaskan segala gundah, Abang tidak pernah lelah, dan selalu mengalah. walau adik-adiknya selalu bikin susah .

Abang,
Tidak terasa begitu cepat waktu berlalu, kerinduan akan masa-masa kecil dan membesarnya, kini hanya bisa ku kenang dan tidak akan lagi terulang. 

Meskipun kini dia jauh disana, Aku yakin dia pasti bahagia. 

Hujan.
Aku menulis dengan basah mata.
Aku rindu kan arwah.
Dan kerna dia, aku kini belajar sepertinya. Menjadi anak yang baik hingga tertancap diingatan kedua ayah bonda walau tiada.

Wahai Allah, ampunilah dia, naikkanlah darjatnya diantara orang-orang yang mendapat hidayah, dan lindungilah keluarga dan keturunannya yang masih hidup. Ampunilah dia dan kami, wahai Tuhan sekelian alam, luaskanlah kubur baginya dan berikanlah cahaya didalamnya.


Basah,
Masih Basah.






☂Asal Allah redho,Tinta Ini Pasti Bernada.Ya, Teruskan Tersenyum!☂

0 ulasan:

 
COPYRIGHT@Segala Yang Tercatat Di Atas Semua Hak milik Atin Jieha Pemilik SKH