Rabu, Mac 07, 2012

:: Catatan Kelmarin, Selamat Tinggal Salju,Duka ::

Views
Ini Catatan Kelmarin dulu~
Aku Catatkan hari ini , boleh kan?
Kerna ia masih Sesegar di dalam minda.
Apatahlah lagi dalam jiwa.



Menapak, selangkah.. Keluar dari pintu rumah.
Lantunan Bismillah, memenuhi ruang-ruang jiwa.
'off' kan Muka Buku, siap sedia dengan Baju kalis peluru sejuk, Sarung tangan dipinjamkan oleh teman, Kasut musim salju pun jua begitu.
Hanya dipinjam sementara waktu*

Hari tersebut,
 Aku  belajar menjadi seorang Ibu dan  ayah.
Siapa sanggup untuk menempuh 'cengkaman' sejuk yang mampu menusuk tulang belulang hanya semata-mata kerna ingin mencari ganti Tong Gas yang  sudah habis untuk menanak sesuap nasi untuk tadahan perut yang berkeroncong?
Baik duduk bertemankan balutan selimut tebal yang menghangatkan, atau menikmati secawan minuman panas.

Tapi sampai Bila?~
Penyudahnya tiada, selesai pun entah kemana. Perut apatah lagi, pasti terus melagukan pelbagai irama yang lara.

Telefonku berlagu sebelum keluar, Dipicit butang 'open', menandakan Pesanan ringkas memenuhi Inbox.

" Salam,.Akak, Kalau ada kredit lebih, Boleh tak col adik? Adik nak Cakap dengan akak. "

Terdiam.
Fikiran aku sentiasa runsing sekiranya mesej yang masuk berbaur begitu.
Maka, untuk keluar menempuh sejuk dan salji yang masih belum mencair tidak menghalang tekadku untuk mencari matlamat ku yang dua itu. Antara Tong Gas dan Kad prabayar untuk telefon ke luar negara.


Ini kali yang ke 4.
Salju gugur dari angkasa. Seingat aku, yang ke 3 itu adalah yang terakhir. Namun, tanpa diduga, Ia muncul kembali .. Datang bertandang meninggal jejak. Berpesta menari memenuhi perkarangan tandusnya tanah Syam ini.
Baru hari itu aku hampir mengucapkan 'selamat tinggal', Tapi ia datang bertatih di hadapan ku, melihatkan kepadaku tentang Kekuasaan  YANG ESA yang tidak mustahil menjadikan apa sahaja yang DIA boleh cipta.
Gugurnya tipis menyapa lembut bahu dan jasadku.
 Hingga aku sendiri tidak terucapkan kata rindu.
Saat salju tersebut melambaikan senyuman itu
Titis kristal  jernih dari langit berlompatan dengan perisai putih 
Halus menyentuh hatiku
Salju~
Indah tapi dingin.
Tidak mampu untuknya menghangatkan hati yang sedang resah saat itu.
Diredah jejak , Berdiam tidak perlu.


Ku telusuri lagi salji-salji itu.
Mungkin kali ini ,betul-betul aku akan mengucapkan Selamat tinggal pada SALJU yang telah mengubat rindu yang tidak dipenuhi setahun yang lalu. 
Biar,  kerna salju yang mencair akan membawa segala duka yang telah menjadi sejarah , maka saat ini mungkin kita akan berpisah.. Pasti rindu bakal mencurah, sedikit akan berbaur resah.

Usai melunaskan tugas, Melangsaikan kewajipan angkatan teman. Gas sudah ku belikan, terduduk ku di sudut penjuru ruang tamu rumah.
Telefon bimbit dicapai, ditekan butang-butang nombor telefon adikku di malaysia. Sekiranya tadi aku menjadi persis ibu mahupun ayah, Kini aku kembali pada fitrah sebenar. 

Kerna Aku masih seorang kakak~
Ucapan salam singgah di corong telinga. Sama-sama terasa syahdu dijiwa. Ya, kakak mana tidak dapat merasa kesedihan yang melanda adiknya. Bukan punya seorang adik, walhal punya sembilan para jundi dan serikandi dibawah ku. Dan aku tetap membesar dengan 'title' seorang KAKAK hingga kini tak pernah berganjak. 
Tiap butiran masalahnya ku dengar, sedikit sebanyak meluluhkan hatiku sendiri. Masalah dia, masalah aku jua. Tapi aku tetap bertindak tegar, sebagai kakak yang akan tabah dihadapan adik-adiknya. Tidak akan beremosi lebih dari mereka. Yang akan mendamaikan apa yang mereka terasa resah dan gelisah bila musibah datang menimpa. 
Itukan peranan seorang Kakak~
Kerna ku Kasih..Kerna Ku sayang.

Aku banyak belajar dari bondaku.. Jadilah Pemberi, bukan sekadar yang menadah tangan meminta sesuatu.
Walhal, kehidupan ini sendiri adalah pemberian dari Yang Maha Pemberi dan Pemurah, Kerna saat kita dilahirkan ke dunia, kita sendiri mendapat kasih sayang dari-Nya serta Ayah Bonda. Bayangkan jika kita lahir tanpa ada insan-insan yang memberikan kasih sayang itu, pasti kering kontangkan~
Hakikatnya, semua perkara yang kita manfaatkan dalam hidup ini adalah pemberian. Apa yang diberikan itu adalah keikhlasan, tanpa sedikit pun mengharapkan pembalasan. 
Ya~ Saat ini kita harus sedar untuk tidak hanya menerima, tapi memberi dengan sepuas-puasnya. Memberi apa yang kita punya dan kita sanggup untuk memberikannya. walhal, dengan melemparkan senyuman kepada orang yang berpapasan dengan kita pun sudah merupakan salah satu pemberian.

Andai esoknya sudah tiba ke penghujung hidupku, Ingin aku memberi sepenuh rasa kasih pada adik-adik ku yang kian membesar. 
Bila dilempar jauh, jauh dari keluarga . Disinilah kita akan merasa indahnya hidup menjadi sebenar-benar manusia.

adik-adik akak yang terindah,
Walau dibening matamu ada serpihan duka yang mengundah,
Yang tercarik dan tercoret pada kanvas hidup, dengan rona warna hitam yang menandakan warna kesepian dan kelukaan, Jangan biarkan terus tangismu bersisa. Teruslah kembali mencari jalan pulang, meraih cinta-NYA yang teragung ,walau terkadang yang ditemui hanya resah,melangit pilu yang kelabu. Akan pasti hadirnya daku , menjadi pelukis pelangi itu. Mewarnai kembali hidup kalian yang kelam.

Adik, andai mampu ku titipkan salju buatmu. Untuk mendinginkan hati yang hangat itu, pasti bakal ku 'POS' saat itu. 
Tapi itu mustahil bagiku. Apatah lagi untukmu.
Namun~
Teruskan saja langkahmu bersama hujan. 
Kerna ia mampu membasuh luka-luka dan kesedihan yang menggores panjang.
Biarkan hujan deras membawa cemasmu, bakal satu saat nanti ia pasti membawa langkahmu ke taman kota , membuatkan dirimu tertawa..mengNyahkan air mata yang berkaca, di sudut mata beningmu yang merasa.

Saat hidup berada di roda paling bawah, tiada keajaiban lain melainkan meletakkan sepenuhnya pergantungan pada Yang Maha Esa. Suatu saat pasti akan ada hikmah terindah yang bakal menjelma.

" Engkau dengan hujannya, Aku dengan salju itu "

Walau yang mencurah, sangatlah berbeza. Namun, jika sungguh adanya perbezaan. Ajaklah kita mencari persamaan, kerna beza itu ada hikmahnya. Yang tiada siapa mengetahuinya. 


Dan kini , 
Mahu mengucapkan selamat tinggal.
Pada SALJU yang pasti dirindu
Setiap waktu , saat ku pulang nanti ke lamanku.
Terima kasih kerna hadir mendinginkan kalbu!
Dan paling terima kasih pada TUHAN ku Yang Satu.~

Menapak lagi meninggalkan salju dan duka-duka itu. :)




 - Atin Jieha -
Bayt Imtiyaz Crew, Mu'tah Jordan
7mac 2012
23:40




☂Asal Allah redho,Tinta Ini Pasti Bernada.Ya, Teruskan Tersenyum!☂

0 ulasan:

 
COPYRIGHT@Segala Yang Tercatat Di Atas Semua Hak milik Atin Jieha Pemilik SKH