Tatkala seorang Nisa' Menyoal:
" Rijal, mengapa tidak menarik Nisa' masuk ke syurga?
Mengapa membiarkan kaki ini mendekati neraka dari syurga?"
Mengapa membiarkan kaki ini mendekati neraka dari syurga?"
( Coretan Rijal )
Padu..
Bagai dihempap batu ciptaan diriku
Tajam..
Bagai ditikam ditusuk mati dalam..
Tepat..
Bagai dibidik si penembak yang tepat
Mungkin terlalu lena ataupun lalai
Dari tugas sebenar sebagai Rijal
Terlalu mengikut hati
Ingin dipenuhi cinta
Disayangi ..Dirindui
Kelu..
Bisu~
Tiada yang mampu dikatakan
Seakan mati bicara
Tiada satu pun Hati..
Yang tidak rindu untuk mengintai firdausi
Mengajak teman..
Sahabat..
Keluarga..
Dan pasangan
Turut damai merasai, Bersama menemani..
Namun Mahligai Firdausi
Nun jauh seluas alam
Tidak kelihatan..
Tapi mendapat bayangan
Walau kita masih diperhentian
Rindu mula menghidu
Rindu untuk menjejak
Mengajak si Nisa' untuk bersama
Mengintai Firdausi itu..
Nisa'..
Andai rijal ini masih lagi lena
Terus lagi lalai
Gerak dan kejutkan daku
Bangunkanlah si rijal itu
Dengan deringan jam locengmu
Agar aku bisa terjaga
Mencuci wajah yang lalu
Bersiap sedia untuk melangkah bersamamu
Menuju ke firdausi
Nisa'..
Maafkan aku yang dahulu
Tidak mampu menjadi bejana
Tika dirimu haus
Tidak mampu menjadi tongkat
Tika dirimu tidak mampu menuntun jalan
Tidak mampu menjadi perawat
Tika dirimu sakit tenat
Kerna..
Aku Rijal yang Lemah
Tegurlah daku duhai Nisa'
Seperti janjimu..
JAM LOCENGKU
" Hadirnya Wanita bukan untuk menjadi fitnah
Tetapi menjadi peneguh kepada ummah
Bahkan bukan melunakkan hati rijal
Namun menguatkan mereka dari tumbang "
Perempuan-perempuan yang baik adalah untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik adalah untuk perempuan-perempuan yang baik.
[ 24:26]
S.N.M.U
27 March 2012
15:02p.m
Kuliah adab , Jamiah Mu'tah
0 ulasan:
Catat Ulasan