" Cinta Bukan Sekadar Dakwaan, Tetapi memerlukan Bukti"
Walau Cinta itu hanya ALLAH Yang Berhak mengadilinya.
Lau kana Bainana Ya Habib~
Andai Engkau ada bersama kami Ya Rasulullah, pasti kami akan tertunduk malu dengan gelumang dosa yang menggunung.
Bismillah,
Dengan nama ALLAH.
Selawat serta salam ke atas junjunganmu Ya Rasulullah.
Assalamualaikum Ya Rasulullah~..
Saat aku diberikan sekeping kertas putih bersih untuk ku melakarkan lembar cinta buatmu Ya Habibullah. Hati ku sedikit tersayat syahdu,pilu dan sayu.
Hampir-hampir tangan ku tidak mampu bergerak untuk menuai isi hati ku di atas sekeping kertas itu. Kerna apa?
Kerna AKU MALU.~ Allahuakbar..
Wahai Kekasih ALLAH,
Malu rasanya ingin ku nukilkan namamu yang agung dengan tangan ku yang ternoda. Sedangkan namamu tersangat indah untuk dicemari oleh tangan yang bergelumang dosa ini.
Aku Malu Ya Rasulullah...Aku malu denganmu Ya Habibullah.
Namun..
Izinkan aku saat ini ..ku nukilkan ia di dalam 'HATI' . Agar aku sentiasa koreksi diri, untuk berubah menjadi umat mu yang mengenang budi..
Ya Rasulullah,
Lembar demi lembar kitab ku pelajari,
Untaian demi untaian kata para ustaz dan ustazah ku resapi.
Tentang CINTA para Nabi, Tentang kisah perjuangan Nabi, Tentang mahabbah dirimu kepada umat-umat yang berdosa ini.
Aku berusaha sedaya upaya menumbuhkan dalam-dalam, idolaku yang mengawang bagai awan.
Ya Rasulullah,
Bukan aku tidak tahu,bahawa..
" Mencintaimu ,maka bererti mencintai ILAHI "
Tapi ya Habib, berbilang detik,minit, jam,hari ,bulan dan seterusnya berlalu, aku berusaha mencintaimu dengan cinta yang paling utama selepas ALLAH, tapi aku masih tidak menemukan cinta tertinggi ku buatmu. Aku makin merasakan gelisahku membadai.Dalam cita yang mengawang, sedangkan kakiku makin kecundang..Tiada menjejak bumi. Terhempas dalam jurang yang kelam.
Akhirnya aku bergelumang kegelapan.
Allah ..Ya Allah.
Nafsu yang berkobar-kobar aku rajakan, dunia yang ku kejar menjadi pincang. Sedangkan akhlakmu Ya Rasulullah yang seindah Al-Quran telah menyajikan pelbagai pedoman.
Dan Aku? masih lagi lalai...
Ya Rasulullah..
Walau saat ini aku malu, namun ingin sekali ku khabarkan..Aku rindu padamu Kekasih ALLAH.
Ingin sekali bertemu, duduk dalam perjuanganmu..mengelap titis-titis air mata dan peluhmu , menjadikan nyawa sebagai galang.
Benar~ aku rindu.. Rindu sekali mendengar butiran Sabda darimu. Menuntun ku kembali dari lautan dosa, yang selama ini aku sangkakan manis, namun walhal ku kecapi pahitnya.
Aku ingin sekali Ya Rasulullulah, bersamamu menyelami lautan ibadah ,menikmati akar-akar yang menghunjam dengan Sakinah yang dalam.
Aku umatmu yang buta, jiwa yang alpa..ingin sekali selami lautan cinta.
Tapi..mengapa, kelamnya nubari membuatkan lidah hati tidak mampu merasa .
Ya Rasulullah,
Sungguh, hakikatnya aku tidak pernah bertemu atau berjumpa denganmu
Tidak pernah juga aku melihat langsung dakwahmu
Namun sinar cahaya itu mampu menembus zaman dan ruang,menembus jua perbezaan di antara seluruh umat mu yang bergelimpangan. Cahaya itu tidak pernah redup sampai akhir zaman. Bagai Engkau seorang insan, yang membawa bintang, menerangi alam sejagat dengan sirna, mengetuk pintu hati ku kembali pada SANG PENCIPTA ALAM.
Begitu agungnya namamu...Subhanallah , Aku malu.
Bergetar hati ini menangis, rindu bertemu denganmu.
Rindu pada suri tauladan yang ALLAH berikan
Rindu pada kesederhanaan dan kepedulian pada umatmu
Rindu pada kedamaian yang kau ciptakan, kepimpinanmu sebagai pejuang~
Ohh Ya Rasulullah..
Cinta dan kasih sayangmu tiada tara..
Ya Rasulullah,
Di malam ini aku terlalu pilu, walau seuntai senyuman sentiasa menerjah wajahku. Apakah aku semakin jauh atau dekat denganmu?
Engkau kecintaaku ,kerinduaan ku yang sentiasa membara selepas Allah TUHAN yang Satu. Layakkah aku mendapat syafaatmu di akhirat nanti?
Ya Rasulullah..
Tidak layak rasanya aku menjadi umatmu, yang sering terleka menjadi hamba dunia, sedangkan dahulu engkau berjuang bermati-matian demi kesejahteraan umatmu.
Aku terlalu rindukanmu.
Terlalu rindukan insan sepekertimu.
Tiada insan semuliamu Ya Rasulullah..
Sungguh, aku terlalu banyak berdosa. Dengan dosa silam dan kejahatan ku yang berganda-ganda kini, hakikatnya..aku bukan umatmu yang suci. Aku gagal Ya Habibi..
Allah~
Masih lagi aku malu menukilkan surat cinta ini.Pasti engkau tahu apa yang ingin ku sampaikan buatmu.
Allah~
Sungguh, betapa beratnya hati ku menyatakan , aku umatmu yang kelam, Bantulah aku Ya ALLAH, Syafaatkanlah umatmu Ya Rasulullah..
Aku Malu..Aku Rindu~
-Atin Jieha-
10022012
21:05 p.m
Teratak Imtiyaz Crew, Mu'tah Karak.
Nota SKH:
Drastik, Namun sangat terkesan. Terima Kasih Ya Allah.
Atas Hidayah , dan inayah.
Terima kasih 'Ihya ul lail bersamamu Ya Rasulullah'..ANJURAN Biro Bimbingan Dan Rohani PERMATA.
Terhentaknya hati ini dengan pengisiannya.
kini, ingin aku berubah, agar mampu menjadi agen perubah ummah. Biiznillah.
1 ulasan:
kakak / abang,halalkan sye copy srat nih..sye ade assignment prlu disiapkan n hantar kat skola..sye x nk akhirat nnt kna soal..tolg halalkan ye.thx
Catat Ulasan