Monolog beliau ,seorang 'aku'
Seorang yang tidak punya apa-apa
Hina dan kerdil seumpamanya
Itulah 'aku' seorang 'Hamba'~
Gelap terang cerah Gelita
Dari jauh ku lihat bahagia
Semakin menjauh semakin malap
Ibarat lilin yang bakal terpadam..senyap~?
Oh beliau.. seorang 'aku'
Masih seorang hamba yang tidak akan lari
Daripada penghambaan kepada ILAHI
Kerna Hanya DIA yang memiliki sekeping hati
Yang membolak-balikkan hanya dengan kuasa Rabbul Izzati
Dan 'aku' masih disini..?
'Aku' yang masih disini?
Tersadai hanya menanti
Untuk teriakkan apa yang terperosok karat dalam sanubari
Menunggu senja, fajar pergi
Biar gelap malam menemani
Rela 'aku' dibirai sepi
Rela 'aku' bulan bintang jadi saksi
Saat mutiara putih gugur dan menghujani
Maka aku sudi melakar ia dicebisan dinding mimpi
Biar..biar 'aku' mati
Jangan dipedulikan 'aku' disini sendiri
Nyah kalian dari sini
Sinis herdik kalian 'aku' ingati
Ingati bila 'aku' pergi
'Aku' mahu terus mati....~
hey engkau bernama 'aku'
Masih betah engkau berkata begitu
Mati bukan jalan keluar boleh dihala tuju
Bukan boleh menguak secebis duka lara..kaku
Lupakah engkau pada Tuhan-MU?
Engkau yang bernama 'aku'
Mendung itu adalah aturan dari-NYA
Gerimis itu Luahan DIA
Tidak mahukah engkau cuba mendalami merenungi ia seketika?
Andai hujan tiba..tersenyumlah
Andai gerimis hadir..tertawalah
Andai badai berombak...menarilah
Bukankah ia sangat mudah?
Maka..'mereka' akan tersenyum kembali padamu
Untuk engkau seorang 'aku'
'Aku',dia,kamu dan mereka seorang hamba..seorang manusia
Tidak akan lari dari kuasa Yang Maha Pencipta
kerna TAKDIR itu Hanya Milik-NYA
Milik-NYA sahaja Wahai 'AKU'~
--aTiN JieHa--
23:37p.m
07022011
[ Siratan duka dibalik hijab ]
0 ulasan:
Catat Ulasan