:: Ukhuwah, Aku Dahaga! ::

Bibirnya punya senyum,
Hatinya penuh bunga.
Wajah yang sangat biasa,
Cantik tidak..tidak cantik pun tidak,
Tapi punya pancaran sinar yang meruntun siapa sahaja yang melihat.
Hijabnya labuh yang amat,
Jilbab yang indah,
Melengkapi segenap ruang inci jasadnya,
Tertutup molek ,
Tidak terbuka untuk tatapan sebarangan mata.
Wahai..~
Dia bidadari syurga kah?
Ditangannya memegang raga yang terisi dengan bunga-bungaan yang berwarna-warni,
Sekuntum-sekuntum diberi kepada setiap manusia yang berselisih denganya.
Ada manusia, orang tua.
Kanak-kanak kecil,
Yang berbaju compang camping juga.
Ada juga pemuda pemudi yang kudratnya masih gagah perkasa.
Diberi ,tanpa mengira bangsa.
Dengan segaris senyum yang ikhlas,
Sapaan yang mesra, sebaran salam yang sejahtera..

Mataku tidak lekang dari menatap kelakunya, luar biasa dari biasa.
Aneh.
Alahai.. ~Biarkan sahaja. 

Mungkin ada acara segala yang memerlukan dia berbuat sedemikian rupa.
Ku usirkan sahaja kelibatnya.Dipejamkan mata. Malas mengambil cara.

Untung lagi membuai sendiri rasa.

" Assalamualaikum Ukhti .. "

Telinga ku disinggahi satu suara. Halus lagi damai .
Tapi Ego ku menebal. Untuk apa dilayan makhluk yang tidak ku kenal.
Pengacau .

Ku palingkan wajah, malas mengambil endah .
Namun, ada sisipan bunga berwarna dicelah satu nota. Dia menghulurkan tanda memberi.
Dan aku?
Perlu menerimakah?
Ku pandang tepat pada matanya.
Ada sinar yang terang benderang. Tanda mengharap untuk diterima .
Teragak-agak ku suakan tangan. Menyambutnya dengan seraya ego menerbang.
Dia senyum.

Aku jadi pamit.
Eheh..
Dia wanita, aku juga sama. Perlu apa perilaku aku gagap tiba-tiba.

Dia masih menanti disini. Di bawah pohon tempat ku berteduh.
"Haishhh ..!"
Getus hatiku. 

Ku bangkit , ku hayun langkah.

Dan dia, ekori ?
Nyata dia menturuti .
Ku biarkan sahaja.

" Ukhti.. "
Dia panggil.
" Moga sudi membaca nota itu .. :) "
Dia pohon dan lambaikan tangan.

Terhenti.
Nota yang digenggam bersama bunga itu ku buka .
ku baca.
Sekadar menghormati pemberian manusia.

"Keamanan apakah dunia,

 seandainya tiada mesra , salam dan sapa ?

Ada yang sudi memperjawabnya?

Duhai.. aku manusia dahaga.

Mendambakan dunia yang sejahtera.. "

Terkesima.
lantas derap langkah ku terhenti. Berpatah balik, itu jalannya . Pencarian gadis itu.
"Mana dia? "

hahh~!
Itu dia.
Jasad yang memberikan ku sekeping nota tanda tanya.
Melihat Dia masih berusaha. Menuai santun sejahtera kepada manusia yang datang dan pergi di sekelilingnya.

" awak .. "
Ku pegang bahunya.
" Apa maksud nota ini ? " Dia menoleh, senyum.
Baru aku perasan, Entah kenapa senyum itu punya mendung yang sarat. Bagai sedang menanggung beban yang berat.Terasa susuk tubuh itu punya duka yang padat.
Dia mendengus kecil.
Tetap aku menanti jawapannya.

" Ukhti..ukhti... "
Dia dengan berhati-hati meletakkan raga yang terkandung bunga-bunga dan nota itu, lantas lebih rapat menghampiri ku.

"saya, sekadar gundah dan pening. Pening dengan dunia yang hanya tahu mendabik dada. Terpekik terlolong bagaikan 'ia' adalah RAJA. Ukhuwah bagai dilupa manusia. Manusia tamak akan kenikmatan dunia. Walhal hakikatnya ukhuwah menjadi prioritas utama. Ukhuwahlah yang mampu menciptakan keajaiban-keajaian spektakuler, Membangun konstruksi bangunan yaang kukuh dan saling terkait , dimana masing-masing sisi memperkuatkan sisi yang lain. Namun, dimanakah dunia yang punya kuasa ?
Kuasa yang menghubungkan ukhuwah semesta?
Tiada...! hanya secebis sahaja.
 ukhwah bagai dilupa dunia ya ukht.. "

Dia masih memandang wajahku. masih juga senyum.
Tapi senyumnya kali ini bagai punya halilintar.
Buatkan hatiku sentap dalam menelan satu persatu kata-katanya.

" Ukht..."
Dia menyambung kembali.
" Manusia berduyun-duyun katanya mahu berdakwah. Tapi mereka alpa,lupa.. tanpa menganyam ukhuwah, apa guna dakwah? Bukankah seorang muslim itu , apabila dia berjalan dengan dakwah, dia tidak berjalan dengan hatinya sahaja. Bahkan dibawa bersama hati saudaranya. JUsteru, setiap pahala yang di dapati sepanjang perjalanannya pasti akan terbias buat saudara seperjuangannya?  Itu kan lebih indah? "

AKu senyap. Serba salah memenuhi ruang jiwa. Salah aku berbuat sombong. Pasti aku juga salah satu penyebab sedihnya lebih bertambah.

" ukht.. Tengok sana tu.. bunga-bunga ukhuwah yang diberikan daripada saya untuk mereka. Dibuang akhirnya. Nota-nota yang diselit juga, digumpal-gumpal dibuang merata-rata. Hati tercalar melihatnya , tapi saya tidak akan berputus asa. Biar satu hari, dunia ini kembali diwarna warnikan dengan ukhuwah yang luar biasa. Itu harapan saya sebelum usia dijemput ajal oleh malaikat-NYA. saya tidak lama ukht..tidak lama~
 namun, biarkan dahaga yang saya rasa ini terbayar dengan lautan ukhuwah yang kembali aman dan sejahtera! "

Sebak.
Selama hidup, tidak pernah aku cuba merasa apa yang dia rasa.  Aku membiarkan dunia begitu begini sahaja.tanpa perubahan, dan membiarkan dunia lebih sengsara. Aku dengan hidup aku. mereka dengan hidup mereka. Malas mengambil kisah sebenarnya mampu menjadi dosa buatku sebagai Hamba!

Duhai..~
Wajarkah aku begini?
Terasa teruk berleluasa dalam jiwa.

Aku pandang dia, dan dia kembali memandangku.
Masing bawa hala dan tuju.

Kata-katanya menghentakku, dia kembali kepada matlamat yang dituju.
Nampak disitu , aku perlu mengikut jalannya.
Ubah, kalau mahu ukhuwah! 

------------------------------------------------------------

Nota SKH:
Kalian ,
Aku juga dahagakan ukhuwah . Yang dibaja dengan mekar dan indah.
Bila mana masing-masing bertemu, tiada lokek menuai 'sengih'.
Kalian,
Jangan memandang setiap manusia itu sama.
Mana tahu dalam hatinya ada hujan, ribut dan halilintar yang memanah.
Kalian,
Benar , kalau mahu Ubah, kita yang perlu mula. Maka, apa salahnya kita saling ubah mengubah , kembalikan nostalgia ukhuwah yang lebih bercambah.
Kau tidak kenal aku, aku tidak kenal engkau, solusinya mudah.
ayuh kita mulakan untuk mencipta senandung ukhuwah.

Aku manusia dahaga kawan..
aku manusia dahaga yang amat.
Dahagakan ukhuwah yang tidak mengenal status dan darjat. usia mahupun pangkat!

" Kalau Allah tidak memberi cinta, ertinya kita tidak mencintai. 

Kalau Allah tidak beri ingat, ertinya kita tidak saling mengingati.

Dengan kerna sebab cinta dan ingat yang Allah beri , maka kita saling cinta dan mengingati.

Demikian juga ALLAH, saat DIA beri cinta-NYA dan ingat-NYA DIA kepada kita, ertinya kita juga wajib cinta dan ingat kepadaNYA sebagaimana DIA tidak pernah tidak mengingati kita. "
Terima kasih S.K

Deep,
Atin Jieha
29122013
18:15p.m

---

☂Asal Allah redho,Tinta Ini Pasti Bernada.Ya, Teruskan Tersenyum!☂

---